Faktor keberhasilan Negara lain dalam mendorong Less Cash Society

Faktor keberhasilan Negara lain dalam mendorong Less Cash Society

Sejumlah negara diberbagai belahan dunia telah terbukti memiliki komitmen tinggi dan kreatif menciptakan peluang pengembangan transaksi non tunai guna mengalihkan kebiasaan masyarakat yang terlanjur nyaman bertransaksi secara tunai.
Belanda menjadi salah satu negara yang paling berhasil menerapkan less cash society. Penggunaan transaksi non tunai telah mencapai sekitar 85% dari total transaksi ritel. Strategi pemerintah Belanda untuk mendorong masyarakat meninggalkan transaksi tunai adalah dengan cara menciptakan lingkungan yang nyaman untuk bertransaksi secara non tunai. Ada potongan harga khusus, fasilitas istimewa, dan hadiah-hadiah menarik yang diberikan kepada masyarakat yang berbelanja menggunakan kartu. Di sisi lain, pemerintah juga secara tegas melarang penggunaan uang tunai dalam transaksi di toko tertentu yang dinilai rawan tindakan kriminal. Guna menarik simpati dari industri, pemerintah memberikan penghargaan dan menyelenggarakan kompetisi untuk pedagang yang mempromosikan pembayaran non tunai. Upaya melibatkan industri dalam inisiatif ini membuat kampanye less cash society mendapatkan dukungan luas.
Korea Selatan juga menunjukkan keberhasilan kampanye less cash society yang telah dimulai sejak 1999. Saat ini, sekitar 70% transaksi telah dilakukan secara non tunai. Salah satu pendorong terbesar kesuksesan gerakan non tunai di Korea Selatan adalah infrastruktur dan teknologi canggih yang menopang transaksi nontunai. Selain itu, dukungan pemerintah berupa pemberian insentif juga cukup efektif untuk mengajak masyarakat beralih dari uang tunai.
Singapura mendorong  less cash society melalui serangkaian program yang terangkum dalam ‘The National Campaign to Minimize Cash Transaction’. Program yang dimulai pada 1984 tersebut terbukti mampu meningkatkan transaksi nontunai hingga mencapai sekitar 69% dari total pembayaran. Sejumlah inisiatif yang telah dilakukan diantaranya meliputi pembentukan komite khusus untuk menggerakkan transaksi non tunai, beragam kampanye melalui pameran dan iklan di berbagai media massa, termasuk di ruang-ruang publik. Kementerian Keuangan Singapura juga menyediakan hotline khusus yang menjawab pertanyaan publik terkait transaksi non tunai.
Meksiko sebagai Negara berkembang telah berhasil meningkatkan porsi transaksi non tunai menjadi 53% dari total transaksi. Kunci keberhasilan penggalakan transaksi non tunai di Meksiko adalah mendorong percepatan pengalihan transaksi dari tunai ke non tunai. Di antara hal yang telah dilakukan pemerintah ialah penetapan insentif pajak untuk bank-bank yang mendukung program less cash society. Hal penting lainnya adalah keputusan Presiden Meksiko pada tahun 2012 yang mewajibkan penerapan anggaran oleh lembaga pemerintah harus dilakukan melalui transaksi elektronik.
Nigeria juga layak dijadikan acuan dalam pengembangan inisiaif untuk mengikis transaksi tunai saat ini, penggunaan transaksi non tunai di negara di Afrika Barat mencapai 10% dari total transaksi, masih jauh dibandingkan Indonesia yang baru pada level 1%. Kunci keberhasilan transaksi non tunai di Nigeria adalah dukungan pemerintah yang menciptakan lingkungan agar transaksi nontunai dapat berkembang. Salah satu inisiatif penting  adalah pemberlakuan biaya tarik tunai dan pelarangan pengeluaran cek oleh pihak ketiga dalam jumlah besar, diganti dengan metode transfer[1].



[1] Susiati Dewi,  Gerai Info Bank Indonesia, Edisi 50, (2014) hlm.7

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeliharaan hubungan kerja

Sinopsis Film Inside Job

Makalah Akad-akad dalam Perbankan Syariah